Archive for November 2022

Pengertian teks eksposisi

 

Pengertian Teks Eksposisi: Ciri-Ciri, Struktur, Jenis, dan Contohnya

A. Pengertian Teks Eksposisi

Teks eksposisi adalah sebuahf bentuk teks atau tulisan yang memuat tentang informasi maupun pengetahuan. Secara umum, teks eksposisi sendiri memiliki tujuan untuk memberikan penjelasan atau uraian mengenai suatu ide, pokok pikiran, pendapat, informasi, maupun pengetahuan kepada pembaca tanpa bermaksud memengaruhi. Hal ini yang membuat tujuan teks eksposisi adalah memberitahukan informasi atau pengetahuan berdasarkan fakta sesuai dengan sudut pandangan tertentu.

Dalam membuat teks eksposisi biasanya ditujukan untuk membahas isu-isu yang ada di masyarakat, seperti Covid-19, isu tentang pendidikan, isu tentang ekonomi, dan sebagainya. Dengan ditulisnya teks eksposisi, maka pembaca akan memiliki sudut pandang yang lebih luas dalam menanggapi isiu-isu hangat di tengah masyarakat.

Selain itu, teks eksposisi pada dasarnya memiliki bentuk seperti sebuah retorika, yang mana dapat digunakan untuk menjelaskan tentang uraian ilmu pengetahuan sekaligus menjawab berbagai pertanyaan. Oleh karena itu, sebagian besar teks dalam buku pelajaran atau ensiklopedia pada konsepnya merupakan pengembangan dari teks eksposisi. Hal itu dapat dilihat melalui teks lainnya, seperti berita, esai, prosedur, bahkan juga lapor

B. Unsur-Unsur Teks Eksposisi

Setelah mengetahui pengertian teks eksposisi, selanjutnya kamu akan dijelaskan tentang unsur-unsur teks eksposisi. Suatu teks dapat dikatakan sebagai teks eksposisi, jika ada dua unsur utama, yaitu memiliki gagasan dan mengandung fakta. Berikut ini adalah penjelasan tentang dua unsur dari teks eksposisi tersebut, diantaranya yaitu:

1. Memiliki Gagasan

Unsur yang pertama dari teks eksposisi yaitu teks yang mengandung sebuah gagasan. Teks eksposisi sendiri memiliki banyak gagasan seperti penilaian, komentar, dan saran dari penulis terkait suatu topik yang sedang dibahas. Banyak gagasan dalam teks eksposisi dapat mengajak pembaca untuk ikut menanggapi masalah yang sedang dibahas penulis.

2. Mengandung Fakta

Unsur kedua dari teks eksposisi adalah mengandung fakta yang sebenarnya. Sebagai teks nonfiksi, teks eksposisi menyajikan informasi hingga gagasan sesuai fakta yang benar-benar terjadi. Fakta dalam teks eksposisi biasanya berupa informasi, misalnya seperti waktu, tanggal, tempat peristiwa, bahkan juga pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya.

Pada akhirnya, fakta akan semakin membuat gagasan dari penulis menjadi lebih kuat, sehingga dapat menguatkan keyakinan pembaca terhadap gagasan maupun masalah tertentu.

C. Ciri-Ciri Teks Eksposisi

Nah, setelah membahas tentang pengertian teks eksposisi dan unsur-unsur teks eksposisi, maka pembahasan selanjutnya adalah ciri-ciri teks eskposisi. Berikut ini ciri-ciri teks ekspoosisi yang perlu kamu ketahui.

1. Memberikan Informasi atau Pengetahuan

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa teks eksposisi bukanlah teks fiksi, tetapi berisi tentang teks nonfiksi. Oleh sebab itu, teks eksposisi umumnya akan berisi tentang informasi atau pengetahuan. Informasi yang didapatkan dari teks eksposisi bisa menambahkan wawasan kita (sebagai pembaca) dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Menggunakan Bahasa yang Baku

Dikarenakan termasuk teks nonfiksi dan isinya berupa informasi atau pengetahuan, maka penulisan teks eksposisi menggunakan bahasa yang baku. Dalam hal ini, bahasa baku yang dimaksud, seperti kata-kata yang sesuai dengan KBBI, kalimat yang sesuai dengan PUEBI, dan sebagainya.

3. Berisi tentang Sebuah Fakta

Teks eksposisi berisi tentang sebuah fakta yang biasanya didukung dengan data-data yang akurat, sehingga keasliannya bisa dipertanggungjawabkan. Oleh sebab itu, ketika ingin menulis teks eksposisi yang baik diperlukan mencari sumber-sumber data yang akurat agar tidak terjadi kesalahan.

4. Format Penulisannya Singkat, Jelas, dan Padat

Ciri teks eksposisi berikutnya adalah format penulisannya singkat, jelas, dan Padat. Dengan format penulisan seperti itu, maka pembaca akan mudah menerima informasi atau pengetahuan yang ada di dalam teks eksposisi.

5. Bersifat Objektif dan Tidak Memihak

Ciri-ciri terakhir dari teks eksposisi adalah teks eksposisi harus bersifat objektif dan tidak memihak salah satu pihak atau beberapa kepentingan saja. Jadi, bagi seorang penulis teks eksposisi harus bisa memastikan kalau setiap menulis teks eksposisi berdasarkan fakta.

  D. Struktur Teks Eksposisi

1. Tesis

Bagian ini adalah bagian pertama sekaligus pembuka dari teks eksposisi. Tesis sendiri dapat dipahami sebagai bagian yang memiliki fungsi untuk menyajikan pengenalan isu, masalah, gagasan utama, hingga pandangan penulis secara umum terkait topik atau masalah yang dibahas. Tesis juga bisa disebut juga sebagai pernyataan pendapat. Sebelum memulai menulis teks eksposisi, penulis harus menentukan tujuan dari teks eksposisi terlebih dahulu.

2. Rangkaian Argumen

Bagian kedua dari struktur teks eksposisi adalah rangkaian argumen. Setelah tesis mengenalkan suatu isu atau masalah yang sedang hangat diperbincangkan oleh banyak orang, teks eksposisi akan dilanjut dengan rangkaian argumen. Rangkain argumen dapat dipahami sebagai pendapat berupa alasan yang logis, informasi sesuai hasil temuan, fakta yang terjadi, hingga pernyataan para ahli. Jadi, tak heran apabila di bagian ini, Kamu akan banyak menemukan pendapat sebagai penjelasan atas tesis yang dijelaskan sebelumnya.

3. Penegasan Ulang

Bagian terakhir dari struktur teks eksposisi yaitu penegasan ulang. Setelah penulis menyampaikan isu atau masalah dan sudah didukung oleh berbagai alasan atau pendapat yang sesuai fakta, berikutnya akan disajikan penutup atau simpulan. Tujuan penegasan ulang sendiri adalah untuk memberikan penegasan terhadap pendapat awal sekaligus menyajikan simpulan dan saran terhadap keseluruhan masalah yang dibahas.

E. Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi

Setelah mengetahui pengertian teks eksposis, unsur-unsur, ciri-ciri hingga struktur dari teks eksposisi, Kamu akan diajak untuk memahami lebih dalam tentang kaidah kebahasaan dari teks eksposisi. Seperti pada teks yang lain, kaidah kebahasaan bisa disebut juga sebagai gaya bahasa khas dari sebuah teks, sehingga dapat membedakannya dengan teks yang lain. Berikut ini adalah beberapa kaidah kebahasaan teks eksposisi, diantaranya yaitu:

1. Kata-Kata Teknis

Teks eksposisi banyak memakai kata-kata teknis atau peristilahan terkait suatu topik atau masalah yang dibahas. Misalnya saja seperti, sektor kehutanan, penebangan liar, hutan lindung, kehutanan masyarakat, ekowisata, dan lain sebagainya.Description: VDO.AI

2. Kata-Kata yang Berkaitan dengan Argumentasi

Teks eksposisi banyak memakai kata-kata yang menjelaskan dengan hubungan argumentasi. Misalnya saja seperti, jika, karena, sebab, akibatnya, dengan demikian, oleh karena itu.

3. Kata-Kata yang Berhubungan dengan Kronologis

Teks eksposisi biasanya memakai kata-kata yang menyatakan hubungan kronologis atau istilah yang menyatakan keterangan waktu. Tidak hanya itu, teks eksposisi biasanya juga menggunakan kata-kata yang menyatakan perbandingan atau pertentangan. Sebagai contoh, akhirnya, namun, sebelum itu, kemudian, sebaliknya, berbeda halnya.

4. Kata Kerja Mental

Teks eksposisi biasanya juga memakai kata kerja mental yang digunakan untuk menggambarkan jiwa. Misalnya seperti menyimpulkan, memperkirakan, mengharapkan. memprihatinkan, mengagumkan, menyedihkan, menduga, mengasumsikan, menjelaskan, dan lain sebagaianya.

5. Kata-Kata Rujukan

Teks eksposisi banyak memakai kata-kata rujukan untuk menghubungkan dengan suatu informasi atau pendapat seseorang. Misalnya seperti berdasarkan data…., merujuk pada pendapat….

6. Kata-Kata Persuasif

Teks eksposisi biasanya juga memakai kata-kata persuasif untuk mengajak atau memengaruhi lawan tutur. Kata yang biasanya digunakan untuk melakukan persuasif yaitu seperti sebaiknya, diharapkan, perlu, hendaklah, harus.

7. Kata-Kata Denotatif

Teks eksposisi juga banyak memakai kata-kata denotatif untuk menjelaskan sesuatu agar lebih jelas. Denotatif sendiri bisa dipahami sebagai kata yang memiliki makna sebenarnya. Kata denotatif adalah kata yang belum mengalami perubahan maupun penambahan makna.

F. Tujuan Teks Eksposisi

Berdasarkan pengertian teks eksposisi, maka tujuan teks eksposisi adalah untuk menyampaikan informasi kepada pembaca melalui sudut pandang tertentu. Dengan tujuan teks eksposisi tersebut, maka pembaca akan mudah memahami makna serta pengetahuan yang terkandung di dalam teks tersebut.

G. Jenis-Jenis Teks Eksposisi

Belum lengkap rasanya kalau sudah membahas pengertian teks eksposisi, tetapi tidak membahas jenis-jenis teks eksposisi. Pada dasarnya teks eksposisi merupakan teks yang memiliki tujuan untuk menyajikan suatu informasi atau pengetahuan kepada pembaca.

beserta penjelasannya, diantaranya yaitu:

1. Eksposisi Definisi

Teks eksposisi definisi merupakan teks eksposisi yang bertujuan untuk mengungkapkan pengertian atau definisi dari suatu topik.

2. Eksposisi Proses

Teks eksposisi proses sebenarnya adalah teks yang memuat beberapa tahap atau cara untuk menghasilkan sesuatu dari awal hingga akhir.

3. Eksposisi Ilustrasi

Teks eksposisi ilustrasi adalah teks eksposisi yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara sederhana antara satu topik dengan topik yang lain. Teks jenis ini biasanya menjelaskan kesamaan atau kemiripan sifat dari suatu topik yang dibahas.

4. Eksposisi Pertentangan

Teks eksposisi pertentangan bisa juga dipahami sebagai teks yang memuat beberapa hal pertentangan, dari hal yang satu dengan hal lainnya.

5. Eksposisi Laporan

Teks eksposisi laporan merupakan teks eksposisi yang memiliki tujuan untuk menyajikan suatu laporan dari sebuah peristiwa atau objek tertentu.

6. Eksposisi Perbandingan

Teks eksposisi perbandingan adalah teks yang memuat ide dan gagasan utama untuk dibandingkan antara hal yang satu dengan hal yang lain.

H. Cara Membuat Teks Eksposisi

Di bawah ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang cara membuat teks eksposisi.

1. Tentukan Tema

Pertama, kamu perlu menentukan tema ketika ingin membuat teks eksposisi. Dengan adanya teman, maka arah tulisan akan menjadi lebih jelas, sehingga tulisan pesan dari teks eksposisi bisa dibaca dan disimak dengan baik oleh pembaca.

2. Kumpulkan Sumber Untuk Bahan Tulisan

Kedua, kumpulkan sumber yang bisa berasal dari buku atau artikel yang bisa ditemukan diinternet. Akan lebih bagus lagi, apalagi kalau dalam menulis teks eksposisi diberikan sumber berupa data terbaru pada suatu peristiwa, seperti adanya virus covid-19. Dengan adanya sumber, maka tulisan eksposisi akan membuat pembaca mengetahui lebih banyak tentang sebuah informasi.

3. Buat Kerangka Tulisan

Setelah menentukan tema dan mengumpulkan sumber, maka langkah selanjutnya adalah membuat kerangka tulisan. Dengan kerangka tulisan, maka kamu akan mengetahui hal-hal apa saja yang perlu ditulis di teks eksposisi.

4. Kembangkan Kerangka Tulisan

Terakhir, kerangka tulisan yang telah dibuat, kemudian dikembangkan lagi agar tulisan teks eksposisi memiliki banyak informasi. Selain itu, dengan pengembangan ini, teks eksposisi menjadi lebih terstrukur, sehingga ketika membacanya tidak bingung.

I. Pola-Pola Pengembangan pada Teks Eksposisi

 

1. Umum-Khusus

Pola pengembangan yang dari umum ke khusus ini dapat disebut juga dengan bentuk paragraf deduktif. Hal ini dikarenakan ide atau gagasan pokok terletak di kalimat pertama di awal paragraf dan dilanjut kalimat yang menjadi penjelas. Berikut ini adalah contoh paragraf teks eksposisi umum ke khusus:

Meskipun bukan termasuk minuman kesehatan, kopi memiliki efek yang baik untuk gigi. Penelitian terbaru dari negeri Cappuccino, Italia, menguatkan fakta itu. Carlo Pruzzo, dari Universitas Ancona menjelaskan senyawa yang terkandung di dalam kopi menghentikan bakteri yang menempel ke gigi sintesis. Senyawa tersebut juga efektif membasmi bakteri yang bisa langsung merusak gigi.

Pada awal paragraf tersebut terdapat gagasan pokok yang bersifat umum, “kopi memiliki efek baik untuk gigi”. Setelah itu, dilanjut dengan kalimat penjelas yang membahas secara khusus. Supaya dapat menjelaskan bahwa kopi memiliki efek yang baik untuk gigi, pada kalimat ketiga dan keempat terdapat beberapa hasil penelitian tentang pembahasan tersebut.

2. Khusus-Umum

Pola pengembangan teks eksposisi ini merupakan kebalikan dari pola pengembangan sebelumnya, pola pengembangan dari khusus ke umum ini disebut dengan paragraf induktif. Hal ini dikarenakan kalimat pertama pada awal paragraf berisi kalimat penjelas. Sementara, paragraf diakhiri dengan kalimat umum yang memuat ide atau gagasan pokok sekaligus menjadi simpulan. Berikut ini adalah contoh paragraf teks eksposisi dari khusus ke umum:

Gerakan pecinta alam dengan dasar “sadar lingkungan sehat” telah mulai menggejala di kalangan remaja. Tidak sedikit perkumpulan pecinta lingkungan yang anggotanya terdiri atas pelajar, baik itu pelajar SMP, SMA, maupun para remaja dari lingkungan pesantren. Keberanian untuk melakukan penelitian ilmiah semakin meluas, khususnya di tingkat SMA. Fenomena semacam itu merupakan bukti bahwa remaja saat ini tidak selalu bernilai negatif.

Paragraf di atas menunjukkan bahwa kalimat pertama memuat beberapa penjelasan tentang gerakan pencinta alam yang mulai banyak diminati remaja. Kemudian, dilanjut dengan beberapa fakta yang menunjukkan para remaja mulai berani melakukan penelitian secara ilmiah. Sementara itu, pada akhir paragraf berisi ide atau gagasan pokok sekaligus simpulan yang berbunyi, fenomena tersebut merupakan bukti kalo remaja saat ini tidak selalu bernilai negatif.

3. Ilustrasi

Pola pengembangan teks eksposisi selanjutnya yaitu ilustrasi. Dengan menggunakan pola ini, maka kalimat pertama di awal paragraf memuat gagasan utama. Kemudian, kalimat berikutnya berisi beberapa ilustrasi yang dapat mendukung gagasan utama tersebut.

Ilustrasi yang disajikan biasanya merupakan data atau informasi penguat berdasarkan hasil pengamatan atau pengalaman dari penulis. Hal ini dilakukan agar memperkuat gagasan yang disampaikan. Berikut ini adalah contoh paragraf teks eksposisi dengan pola pengembangan ilustrasi:

Olahraga merupakan rangkaian kegiatan yang menyehatkan badan. Pasalnya, dengan berolahraga kita dapat terhindar dari penyakit. Misalnya saja dengan berenang, olahraga yang dilakukan di dalam air sangat berguna menyehatkan kesehatan paru-paru dalam bernafas. Selain itu, semua jenis olahraga dapat menyehatkan badan.

Pada paragraf tersebut dapat dilihat bawah gagasan utamanya yaitu, olahraga merupakan kegiatan yang dapat menyehatkan badan. Setelah itu, kalimat berikutnya akan memberikan ilustrasi berupa contoh bahwa olahraga renang yang dapat menyehatkan paru-paru dalam bernafas.

4. Perbandingan

Pola pengembangan teks eksposisi yang terakhir yaitu perbandingan. Berbeda dengan pola sebelumnya, pola ini menjadikan setiap kalimat di paragraf sebagai penjelas. Hal ini bertujuan untuk memperkuat gagasan yang disajikan untuk lebih meyakikan pembaca.

Gagasan yang disampaikan biasanya adalah benda, keadaan, atau sesuatu yang memiliki persamaan atau perbedaan. Berikut ini adalah contoh paragraf teks eksposisi pola pengembangan perbandingan:

Susu kedelai dikenal sebagai sumber protein, tetapi kandungan protein pada susu kedelai jauh lebih kecil dibandingkan dengan susu sapi. Menurut sebuah sumber, kandungan protein pada susu kedelai adalah sebesar 6,73 gram, lebih kecil dibanding susu sapi yang proteinnya sebanyak 8, 02 gram.

Setelah menyimak paragraf tersebut, sejak kalimat pertama sudah berisi perbandingan antara kandungan protein susu kedelai dengan susu sapi. Pada kalimat berikutnya, perbandingan diperkuat dengan sebuah data yang menunjukkan bahwa kandungan susu kedelai jauh lebih kecil daripada susu sapi.

J. Contoh Teks Eksposisi

 

 

Berikut ini adalah contoh teks eksposisi

Lingkungan Hidup yang Bersih Bisa Meningkatkan Kualitas Hidup

Kualitas hidup yang baik bisa ditentukan dari bagaimana cara kita menjaga lingkungan hidup. Semakin bersih, bisa semakin baik pula kualitas hidup kita. Menjaga lingkungan hidup bertujuan untuk menghindari terjadinya hal – hal yang tidak diinginkan terjadi, seperti munculnya wabah penyakit yang berbahaya bagi kesehatan dan kenyamanan masyarakat. Ini adalah bukti bahwa lingkungan bersih bisa membantu untuk mempermudah dan meningkatkan kualitas hidup kita.

Gotong royong dalam dalam membersihkan dan menjaga lingkungan secara rutin bisa menjadi alternatif dalam menanggulangi pencemaran lingkungan. Dalam satu RT yang terdiri dari beberapa kepala keluarga, akan bisa dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah hari yang ada dan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.

Selain itu, Hari minggu bisa dijadikan sebagai jadwal kegiatan kerja bakti rutin seluruh masyarakat desa yang di mulai pada pagi hari. Ada banyak manfaat yang dapat dirasakan dalam kegiatan tersebut, selain kebersihan dan kesehatan hubungan solidaritas antar warga akan semakin kuat

Kebersihan lingkungan hidup merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat dan merupakan faktor penting bagi kesehatan dan kenyamanan dalam bermasyarakat. Kebersihan lingkungan masyarakat akan menjamin kesehatan dan kenyamanan Dan tentu saja akan berimbas pada peningkatan dari kualitas hidup.

(Kosasih, 2017:17)

K. Contoh Teks Eksposisi Beserta Analisis Struktur

Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah

Tesis:

Kebersihan lingkungan sekolah adalah salah satu faktor terpenting untuk menciptakan kenyamanan, baik di lingkungan rumah maupun di lingkungan sekitar. Setiap sekolah selalu mengajarkan anak didiknya untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Bahkan, kebersihan sekolah banyak dilombakan untuk menarik minat sekolah agar mereka peduli kebersihan. Cara untuk menjaga kebersihan sekolah, diantaranya membuang sampah pada tempatnya, menghapus papan tulis, menyapu ruang kelas, dan lain-lain.

Argumentasi:

Pembagian piket kelas menjadi salah satu cara untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Petugas piket biasanya melakukan tugas membersihkan ruang kelas. Seperti menyapu kelas, menghapus papan tulis, dan menyiapkan spidol atau kapur tulis. Selain itu, setiap hari jumat selalu digunakan untuk melakukan kerja bakti membersihkan sekolah setelah pelajaran pertama selesai. Banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan “Jum’at Bersih”. Selain lingkungan sekolah bersih, hubungan murid dan guru juga bisa semakin akrab dengan adanya kerja sama.

Penegasan Ulang:

Kebersihan lingkungan sekolah adalah hal yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan sekolah dan merupakan faktor yang sangat penting dalam meraih keberhasilan proses belajar mengajar. Kebersihan lingkungan sekolah akan lebih menjamin kebersihan seseorang dan menyehatkan. Kebersihan tidak sama dengan kemewahan, kebersihan adalah usaha manusia agar lingkungan sekolah tetap sehat terawat secara berkesinambungan.

Itulah pembahasan-pembahasan tentang teks eksposisi, mulai dari pengertian teks eksposisi, unsur-unsur teks eksposisi, hingga contoh-conth teks eskposisi. Setelah membaca artikel ini, semoga kamu bisa menerapkan atau menulis teks eksposisi, baik itu untuk pekerjaan, tugas, dan sebagainya.

 

Kabeungharan basa sunda

 

Kabeungharan Basa Sunda

KABEUNGHARAN BASA SUNDA


(A) Mama Wangsa nanya ka anakna, “Maman, aya nangka walanda asak? Abah palay. Wayahna ala, mawa gantar panjang.” Maman cat kana tangkal nangka.
Aya lalay ngalayang nabrak Maman. Maman ngalawan, ngan kawalahan. Blak Maman ragrag ka handap, nangkarak kana catang nangka. Rada parah, katambah-tambah nangka atah ragrag kana tarangna.
Mama Wangsa datang, ngaragap tarang Maman, “Jajaka anak Abah, nyaah ka ramana. Dasar awak taya bagja, kalah ka ragrag.”
Aya randa, Ma Salamah ngaranna, datang mawa dagangan kadaharan: kacang bawang, bakakak hayam atawa panggangna.
“Mangga bapa-bapa, palay mah nyarandak, mayarna mah gampang.”
“Ah, da Mama Wangsa mah sanajan lapar tara kana ngadahar hayam-hayaman, matak panas padaharan.”


(I) Nini Iti niis di sisi bilik giribig, nilik-nilik Nyi Icih nyisig di pipir. “Icih, cing pilih-pilih siki kicipir, siksik sing nyiripit ipis. Ngiripik, Icih!”
Ti hilir Si Didi gijig-gijig, mimiti ngintip, isin bilih ditilik, cir pipis di sisi bilik.
Nini Iti nyirintil, “Si Cilimit! Icih, jiwir Si Didi!”
Si Didi ngincid indit, inggis diciwit pipi.


(U) Subuh-subuh Uyut Ucup tuturubun, nyukur gundul bulu lutung nu buntung buntut. Lutung ujug-ujug turun nurugtug nyusul kukupu lucu nu muluk mumbul luhur pucuk kucubung. Uyut Ucup kukulutus, “Lutung nurustunjung!”
Lutung tuluy mulung suluh hurung, pluk nutug buuk Dudung nu nuju ngudud surutu tujuh puluh tujuh kuntung wungkul.
Gurubug Dudung, “Duh Uyut, buuk Dudung hurung. Tuluuung!”
Buru-buru Uyut Ucup nuyun Dudung muru sumur, tuluy mulung buyung, cur.. cur. Dudung kuyumut, nguyung, murungkud bulu kuduk, murukusunu, tuluy pundung.


(O) Dodo norojol, oho-oho gohgoy, ngolomoh dodol.
Nongol Yoyo, “Tong ngolomoh dodol, Dodo. Sok kolomoh oncom.”
Dodo molotot, “Ngolomoh dodol rocop tonggong, komo ngolomoh oncom, ontohod!”
Yoyo morongos, nonjok Dodo. Dodo dongko, gorolong moncor jongko toko borondong Sosro.
Sosro gorowok cowong, “Hooy, tong kos bolon, Dodo, Yoyo. Komo tos kolot ompong. Sok gotong tolombong lontong.”


(EU) Ceuceu ngeukeuweuk seuseuheun seueur.
Reureuh nyeuseuh, Ceuceu leuseuh, beungeut beureum, meureun euweuh leueuteun.
“Euleuh, euleuh, peuteuy yeuh!” ceuk Ceuceu.
Neuleu seuneu, Ceuceu meuleum peuteuy. Ceuceu neureuy peuteuy teu eureun-eureun. Beuteung Ceuceu seubeuh, beuheung ngeureuleu. Reup peureum, Ceuceu weureu peuteuy leuweung.


(É) Ã‰mén réhé, ngélékéték kélék Nénéng.
Pépén mépéndé, “Répéh Néng, ké Pépén méré Nénéng lélépén. Pépén rék mékprék Émén.”
Émén nyéréngéh ngécé, “Dédéngé téh rék mékprék déwék? Pék!”
Pépén éléh géléng, gégétrét mémblé.


(E) Tegep besekel kereng telenges, seneng beberengkes sedep kededemes.
Pesen pecel, lelemper genep, belewek-belewek kesemek sepet, nelen bebek pedes, nyenyekel kepeng wedel.
Bener-bener gemes, sebel!



DAWALA SARWA ‘A’

Cépot: “Dawala! Dawala!”
Dawala: “Kah!”
“Di mana silaing?”
“Aya ‘na tangkal kalapa.”
“Turun, euy, aya picaritaeun.”
“Kapalang, Ka, acan kaala sadaya.”
“Ka dieu heula.”
“Nya mangga. Aya kapalay, Ka?”
“Dédéngéan ti tadi silaing ngomong maké ‘A’ wungkul. Éling henteu silaing téh?”
“Sadar, Ka, lantaran ngarah paham tatabasa. Apan basa mah tandana bangsa.”
“Teu maké i, u,e, é, eu atawa o?”
“Kagak! Hanya ‘A’ sajah!”
“Kawas enyaan bisa silaing sarwa A. Cik diuji ku déwék. Ngaran bapa urang saha?”
“Badranaya.”
“Ari ngaran déwék?”
“Kaka Astra.”
“Da déwék mah lengkepna Astrajingga. Ari jinggana mana?”
“Astrawarnatambaga.”
“Ari Juragan Dipati Arjuna?”
“Lalanang Jagad.”
“Ari Kangjeng Prabu Yudistira?”
“Raja sabar darana.”
“Ari Juragan Bima?”
“Agan Badag.”
“Ari putrana, Anom Gatotgaca?”
“Jalma gagah ngaangkasa.”
“Ieu mah pasti moal bisa. Ari Dén Nakula jeung Dén Sadewa naon cing?”
“Jajaka babarna samangsa.”
“Bisaan, euy. Ari nyebutkeun suuk kumaha?”
“Kacang.”
“Ari karéta api?”
“Kandaraan panjang.”
“Bisul?”
“Jarawat badag.”
“Jangkrik?”
“Baraya gaang.”
“Coba ayeuna nu panjang. Kieu: déwék maca artikel ‘Sura-seuri Sunda’, seuseurian sorangan, ti dinya ngadahar pakel nepi ka nyeri beuteung, buru-buru ka cai.”
“Kaka Astra maca layang ‘Barakatak Jawabarat’, ngahahah taya sasaha, lantas ngadahar mangga asak kapalang tangka panas padaharan, gancang ka jamban. Kawasna kababayan!”
“Ké, ké, nu pandeuri mah asana teu kungsi diomongkeun ku déwék.”
“Tambahna, Ka, ngarah katangar wasa ngaraksa basa!”***

Pengertian kampung adat

 

Keberagaman Budaya: Pengertian Kampung Adat, Ciri-Ciri, dan Contohnya

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kampung adalah desa, dusun atau kelompok rumah-rumah yang merupakan bagian dari sebuah kota.

Sedangkan adat memiliki arti sebagai aturan yang sudah dilakukan sejak dulu atau cara yang sudah menjadi kebiasaan.

Jadi, rumah adat bisa diartikan sebagai desa atau sekelompok rumah yang masih menjalankan aturan atau cara hidup yang sudah dilakukan sejak zaman dulu.

Menurut pengertian lain, kampung adat adalah suatu komunitas tradisional dengan fokus fungsi dalam bidang adat dan tradisi.

Selain itu, kampung adat juga merupakan satu kesatuan wilayah di mana para masyarkat atau anggotanya secara bersama-sama melaksanakan kegiatan sosial dan juga tradisi yang sudah ditata oleh sistem budaya yang dimiliki sejak dulu.

Dari penjelasan itu, tentu kampung adat akan berbeda dengan kelompok masyarakat yang umumnya sering teman-teman temui.

Untuk membedakannya ada beberapa ciri dari berbagai kampung adat yang ada di Indonesia.

Berikut akan dijelaskan ciri-ciri dari sebuah kampung adat dan beberapa contoh kampung adat yang masih ada di Indonesi.

Ciri-Ciri Kampung Adat

- Mempunyai batas-batas wilayah tertentu yang biasanya menggunakan batas alam, seperti sungai, hutan, jurang, bukit, atau pantai.

- Mempunyai anggota dengan beberapa persyaratan yang harus bisa dipenuhi.

- Adanya rumah adat dengan berbagai fungsi dan peranannya.

- Adanya otonimi baik untuk keluar atau ke dalam wilayah.

- Kampung adat juga memiliki suatu pemerintahan adat dengan kepengurusan sendiri

Contoh Kampung Adat

1. Kampung Adat Suku Baduy

Kampung adat yang cukup terkenal adalah miliki suku Baduy yang ada di Banten, Jawa Barat.

Kampung adat ini dihuni sekitar 20 ribu orang Baduy yang disebut dengan nama Urang kanekes.

Keberadaan kampung adat ini masih sangat alami dan terisolasi dari dunia luar dan masih menjalankan berbagai tradisi serta kepercayaan para leluhur.

2. Kampung Adat Suku Kajang Ammatoa

Di Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan ada juga kampung adat Suku Kajang Ammatoa yang berlokasi di Tanah Toa, Balukumba.

Kampung adat ini masih memegang tegu tradisinya, hingga orang yang datang ke tempat itu harus menggunakna pakaian hitam dan tidak boleh mengenakan alas kaki.

3. Kampung Adat Wae Rebo

Kampung adat lain yang terkenal dengan keindahan alamnya adalah kampung adat Wae Rebo yang berlokasi di Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

Bahkan kampung adat ini sudah mendapat perhatian dunia dan menjadi salah satu situs kekayaan dunia oleh UNESCO.

Kampung adat ini berada di 1.100 meter di atas permukaan laut dan hanya ada tujuh rumah yang disebut Mbaru Niang.

4. Kampung Naga

Kampung Naga adalah salah satu kampung adat yang ada di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Bila ingin berkunjung ke tempat ini, teman-teman akan membutuhkan waktu yang cukup lama.

Di kampung adat itu masih ada banyak tradisi yang dilakukan dan cenderung ketat, bahkan warga kampung menolah untuk dijadikan desa wisata karena takut adanya campur tangan di luar anggota kampung adat.

Pengertian teks prosedur

 

Pengertian Teks Prosedur, Ciri, Jenis, Struktur, Kebahasaan & Contohnya

Pengertian Teks Prosedur

Secara umum, pengertian teks prosedur adalah langkah-langkah suatu aktivitas atau kegiatan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Teks prosedur ini dibutuhkan sebagai panduan bagi seseorang dalam membuat atau menyusun sesuatu.

Ngomong-ngomong soal teks prosedur, di kelas 7 lalu pernah dibahas juga lho materinya. Kalau kamu lupa, bisa lihat dulu materi lengkapnya di blog ini tentang Cara Mengidentifikasi Teks Prosedur. Kamu bisa baca-baca kembali di link berikut ya.

Nah, dari pengertian di atas, kira-kira teks prosedur ini terdiri dari apa aja, ya? Kurang lebih strukturnya begini:

 

Struktur Teks Prosedur

Dalam penyusunannya, struktur teks prosedur terdiri dari 4 bagian, yaitu tujuan, material, langkah-langkah penyusunan/pengerjaan, dan penegasan ulang (kesimpulan). Penjelasan lengkapnya sebagai berikut: 

1. Tujuan

Pada awal pembuatan teks prosedur, penulis biasanya memberikan penjelasan terkait tujuan dalam penyusunan teks prosedur. Hal ini juga bisa menginformasikan hasil akhir yang akan dicapai.

2. Material

Merupakan hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan dan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan atau pembuatan kegiatan tersebut. Bagian ini berisi informasi tentang alat/bahan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan.

3. Langkah-langkah

Bagian ini menjelaskan tentang proses atau tahapan yang harus dilakukan demi mendapatkan hasil maksimal sesuai dengan tujuan dari teks prosedur. Langkah-langkah yang dibuat harus secara berurutan. Selain itu, susunannya harus logis, sistematis, dan mudah dipahami oleh pembaca.

4. Penegasan Ulang/Kesimpulan

Bagian terakhir ini menjelaskan tentang simpulan dari suatu prosedur yang telah dilakukan. Bagian ini bersifat opsional, yakni boleh ada dan boleh tidak ada dalam teks prosedur.

Ciri-Ciri Teks Prosedur

Sama halnya dengan teks yang lain, teks prosedur memiliki beberapa ciri antara lain:

1. Menggunakan kalimat perintah;

2. Terdapat panduan yang harus dilakukan;

3. Menggunakan kata kerja aktif;

4. Menggunakan konjungsi (kata hubung);

5. Terdapat aturan dalam hal bahan atau kegiatan;

6. Menggunakan kata keterangan untuk menyatakan rincian waktu, tempat dan cara;

7. Terdapat isi kegiatan yang dilakukan secara urut;

Jenis-Jenis Teks Prosedur

Teks prosedur juga ternyata memiliki beberapa jenisnya, lho! Penasaran? Berikut jenis-jenis teks prosedur.

 

1. Teks Prosedur Sederhana

Teks prosedur sederhana hanya berisi dua atau tiga langkah saja. Contohnya prosedur untuk mengoperasikan setrika.

 

2. Teks Prosedur Kompleks

Teks prosedur kompleks terdiri atas banyak langkah dan jenjang untuk tiap tahapannya. Contohnya prosedur pembayaran tilang oleh polisi.

 

3. Teks Prosedur Protokol

Teks prosedur protokol merupakan teks prosedur yang langkah-langkahnya bisa dibolak-balik, tapi tujuannya tetap bisa tercapai. Contohnya cara memasak mi instan.

Kalau kamu ingin menyusun teks prosedur, pastikan menggunakan struktur tersebut ya. Karena struktur teks prosedur yang lengkap, akan membuat arahannya menjadi jelas, dan bisa membantu pembaca dalam memahaminya. 

Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur

Untuk menyusun sebuah teks prosedur, diperlukan kaidah kebahasaan yang tepat agar sesuai dengan fungsinya. Berikut adalah kaidah kebahasaan yang umum digunakan dalam penulisan teks jenis prosedur: 

 

1. Kalimat

Pada teks prosedur, kalimat-kalimat yang digunakan dapat dikategorikan dalam 3 bagian. Kalimat tersebut adalah: 

a. Kalimat Imperatif

Merupakan kalimat yang mengandung perintah. Kalimat imperatif ditandai dengan adanya hal yang harus dikerjakan merujuk pada perintah dalam kalimat. Pada jenis kalimat ini, tanda seru (!) digunakan untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan.

b. Kalimat Deklaratif

Kalimat ini dikenal sebagai kalimat yang sifatnya lebih memberikan informasi, dan sering juga disebut sebagai kalimat pernyataan. Pada kalimat ini, tanda baca titik (.) digunakan untuk mengakhiri kalimat tersebut. 

c. Kalimat Interogatif

Kalimat ini digunakan untuk mencari informasi dengan memberi pertanyaan. Oleh karena itu, di akhir kalimat interogatif, diberikan tanda baca tanda tanya (?). 

2. Konjungsi

Konjungsi juga sering kita sebut sebagai kata penghubung. Dalam teks prosedur, konjungsi yang kita bahas terdiri dari dua macam, yakni:

a. Konjungsi Persyaratan

Konjungsi persyaratan adalah kata penghubung yang menyatakan syarat. Contohnya seperti jika, bila, andai, kalau, asalkan.

b. Konjungsi Temporal

Jenis konjungsi temporal ini sifatnya merupakan kata penghubung yang menandai urutan waktu. Contohnya seperti lalu, kemudian, selanjutnya, setelahnya. 

 

3. Numeralia

Numeralia dalam teks prosedur merupakan pilihan yang bisa digunakan selain menggunakan konjungsi. Numeralia merupakan kata bilangan yang digunakan untuk mengurutkan langkah-langkah dalam teks prosedur. Misalkan pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.

 

4. Pronomina

Pronomina atau kata ganti, digunakan untuk menggantikan orang atau benda. Berdasarkan fungsinya yang menggantikan orang atau benda, pronomina dibagi menjadi dua macam: 

a. Pronomina Penunjuk

Kata ganti untuk menggantikan benda. Contohnya ini, itu, tersebut.

b. Pronomina Persona

Kata ganti untuk menggantikan orang. Pada pronomina persona, bagi kata ganti untuk orang tunggal, contohnya anda, saya, kamu. Sedangkan untuk orang jamak, contohnya kita, kalian.

 

5. Verba

Kaidah kebahasaan terakhir dalam teks prosedur, adalah verba atau kata kerja. Verba dalam teks prosedur terbagi menjadi dua macam, yakni:

a. Verba Material

Kata kerja berimbuhan yang mengacu pada sebuah tindakan atau perbuatan yang dilakukan secara fisik. Contohnya mengupas, mengiris, memaku, memotong, dan lain sebagainya. 

b. Verba Tingkah Laku

Kata kerja yang ditunjukkan lewat ungkapan. Verba ini juga dipahami sebagai kata kerja yang tidak tampak aktivitasnya. Contohnya menyukai, berpikir, dan menyetujui.

 

Contoh Teks Prosedur

Cara Membuat Paspor

Paspor adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang dari suatu negara yang memuat identitas pemegangnya dan berlaku untuk melakukan perjalanan antar negara. Bagaimana cara mengurus paspor? Berikut ini cara mengurus paspor dengan baik dan benar:

1. Pertama, datang ke kantor imigrasi! Bisa datang ke kantor imigrasi yang tertera pada KTP kita atau kantor imigrasi terdekat.

2. Kemudian, beli formulir permohonan! Formulir permohonan ada di loket yang sudah disediakan. Isi dengan lengkap formulir tersebut sesuai dokumen yang Anda miliki dan bawalah dokumen yang asli!

3. Selanjutnya, serahkan formulir permohonan tadi ke loket pendaftaran!

4. Setelah itu, ambil tanda terima dan jadwal foto serta pengambilan sidik jari!

5. Jika sudah berfoto dan mengambil sidik jari, maka Anda sampai pada tahap wawancara dengan menunjukkan dokumen asli.

6. Setelah tahap wawancara usai, langkah berikutnya membayar buku paspor dan menandatangani buku paspor. Minta informasi kapan jadwal pengambilan paspor yang sudah selesai!

7. Pada tanggal yang telah ditentukan sebelumnya, kita dapat datang lagi untuk mengambil paspor yang telah jadi. Biasanya dalam waktu satu minggu paspor baru sudah selesai dan bisa diambil.

- Copyright © Belajar-Bersama-Adell - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -